1 Feb 2012

Sepucuk surat dari Ibu dan Ayah


Lingkar Pena
Anakku ....

Ketika aku semankin tua ...

Aku berharap kamu memahami  ...

Dan memiliki kesabaran untuk-ku ...

Suatu ketika aku memecahkan piring ...

Atau menumpahkan sup di atas meja ...

Karena penglihatanku berkurang  ...

Aku berharap kamu tidak memarahiku ...



Karena orang tua itu sensitif ...

Selalu merasa bersalah jika kamu berteriak ...

Ketika pendengaranku semakin memburuk ...

Dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan ..

Aku berharap kamu tidak memanggilku Tuli ...

Mohon di ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya ...



Maaf ...anakku . . aku semakin tua ...

Ketika lututku mulai lemah  ..

Aku berharap.. kamu memiliki kesabaran ....

Membantu mengajak aku untuk berdiri ....

Seperti bagaimana aku selalu membatu kamu ....

Sewaktu kamu masih kecil untuk belajar berjalan  ....

Aku mohon jangan pernah bosan dengan aku  ...



Ketika aku terus mengulangi apa yang aku katakan ...

" seperti kaset rusak "

Aku berharap kamu terus mendengarkan aku ..

Tolong jangan mengejekku atau bosan tuk mendengarkan suaraku ...

Apakah kamu ingat waktu kamu masih kecil  ...

dan kamu ingin sebuah balon ?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang  ...

Sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan ....



Maafkan juga bau-ku ...

Tercium seperti orang yang sudah tua ...

Aku mohon jangan memaksa-ku untuk mandi ...

" tubuh-ku lemah "

Orang tua mudah sakit  ..

Karena mereka rentan dengan dingin ...

Aku berharap ..aku tidak terlihat kotor bagi-mu ...



Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil ?

Aku selalu mengejar-ngejar kamu ...

Karena kamu tidak ingin mandi . . .

Aku berharap kamu bisa bersabar dengan aku ...



Ketika aku selalu rewel ...

Ini semua bagian menjadi dari menjadi tua ...

Kamu akan pasti mengerti jika kelak kamu akan tua ...



Dan jika kamu memiliki waktu luang  ...

Aku berharap kita bisa berbicara  ...

Walau hanya beberapa menit ...

Karena aku selalu sendiri sepanjang waktu ku ....

Dan tidak memiliki seorangpun untuk mengajak berbicara ...

Aku tahu kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu ...

Bahkan jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku ...

Aku mohon berikan waktu untuk bisa bersamamu ...

Apakah kamu ingat waktu kamu masih kecil ...

Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu bicarakan ...

Tentang segala mainanmu ...



Maaf ! Ketika saatnya tiba ...

Dan saat aku hanya terbaring karena sakit dan sakit ...

Kalau saja aku mengompol atau membuat berantakan ..

Aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku ...

Selama beberapa saat terakhir dalam hidupku  ...

Aku mungkin tidak akan bertahan hidup lebih lama  ...



Ketika waktu kematianku datang ....

Aku berharap kamu selalu memegang tanganku ....

Dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kematian ...

Dan jangan khawatir wahai anakku ...

Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta ...

Aku akan berbisik KepadaNya  ..

Agar senantiasa memberikan Berkah padamu ...

Karena kami mencintaimu " ayah dan ibu " ..

Terima kasih atas segala perhatianmu ...

Kami selalu mencintaimu dengan kasih sayang yang berlimpah ....



☆☆::♥::☆☆



Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” ...



Aamiin ya Robbal 'alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih banyak untuk kunjungan anda Sahabat2 Pena, telah mau memberikan kepada kami dukungan Ilmu Pengetahuan, inspiratif dengan sangat baik dan penuh persahabatan, mohon tanggapan anda ditulis disini..
--
Thank's a lot for your visit Pena 'friends, had been willing to provide us with excellent support knowledge and friendly, please write your response here ..

Fan Page Facebook



Just for relax

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service