Sahabat adalah
keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati,
yang kau taburi dengan kasih
dan kau tuai dengan
penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah
naungan dan pendianganmu.
Karena kau
menghampirinya saat hati lupa
dan mencarinya saat
jiwa butuh kedamaian.
Bila dia berbicara,
mengungkapkan fikirannya,
kau tak takut
membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri,
pun tiada kau
menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia
diam, hatimu berhenti dari mendengar hatinya;
karena tanpa ungkapan
kata, dalam persahabatan,
segala fikiran,
hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama
dan disatukan, dengan
kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah
dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita,
Karena yang paling
kau kasihi dalam dirinya,
mungkin kau nampak
lebih jelas dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung
bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung
daripada tanah lembah dataran.
Dan tiada maksud lain
dari persahabatan
kecuali saling
memperkaya ruh kejiwaan.
Karena cinta yang
mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta,
tetapi sebuah jala
yang ditebarkan,
hanya menangkap yang
tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah
yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu
musim surutmu,
biarlah dia mengenali
pula musim pasangmu.
Apalah arti sahabat
itu jika kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama
dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk
bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang
bisa mengisi kekuranganmu,
bukan mengisi
kekosonganmu.
Dan dalam manisnya
persahabatan,
biarkanlah ada tawa
ria dan tenggelam dlm kegembiraan..
Karena dalam butiran
kecil embun pagi,
hati manusia
menyongsong fajar dan ghairah segar kehidupan...
keren ;)
BalasHapus